Apakah yang selama ini Anda yakini akan terjadi, belum juga terjadi? Mungkin terobosan keuangan, pekerjaan, kenaikan jabatan, relasi, atau keluarga yang perlu diselamatkan? Apa pun itu -- Anda harus tahu bahwa semuanya tidak akan berakhir sampai benar-benar berakhir! Apa pun yang belum terjadi, masih bisa terjadi selama Anda masih hidup dan bernapas hingga saat ini! Keganjilan bisa saja nampak tidak baik, tetapi Allah baik! Allah adalah Allah "yang melawan semua keganjilan". Dan meskipun kita tidak bisa memilih sebagian besar tantangan yang kita hadapi, namun kita bisa memilih bagaimana kita menghadapinya. Kebanyakan orang memilih untuk menyerah atau berhenti berusaha, namun saya tidak yakin kalau itu adalah keputusan yang seharusnya kita ambil ketika Tuhan masih ikut campur di dalamnya. Keputusan yang harus kita ambil adalah tetap terus berusaha! Tetap terus percaya, mengejar, dan berharap -- tetap terus berusaha!
Ini saatnya untuk bertekun. Ketekunan akan menghasilkan sesuatu -- orang-orang yang tak akan menyerah ketika menghadapi kesengsaraan, yang akan mendatangkan terobosan dan bukan kerusakan, yang akan membawa suatu kejebolan dan bukannya kehancuran! Orang-orang yang menganggap kata "cukup" tidak akan pernah cukup! Saya berbicara mengenai tidak pernah menyerah -- tidak pernah berhenti! Karena orang yang menyerah tak akan pernah menang dan seorang pemenang tak pernah menyerah! Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang tidak mengizinkan kegagalan menentukan masa depan mereka. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang gagal yang selalu bangkit, bergerak, mencapai sesuatu, dan mencoba lagi. Thomas Edison pernah mengatakan, "Saya belum pernah gagal. Saya hanya mencoba sepuluh ribu cara yang tidak berhasil."
Izinkan saya bertanya sesuatu: "Terakhir kali Anda gagal, apakah Anda berhenti berusaha karena Anda gagal, atau apakah Anda gagal karena berhenti berusaha?" Apabila awalnya percobaan Anda tidak berhasil, cobalah lagi! Cobalah sekali lagi!
Saya percaya bahwa ada tiga kunci untuk membuat terobosan -- tiga hal yang harus ada pada seseorang dan kita mengetahui hal ini dari kisah di Lukas 18:1-8.
Tekun
Tekun berarti "terus berjuang melakukan sesuatu meskipun ada rintangan". Jika kita ingin mengalami suatu terobosan, kita harus selalu mengejar apa yang membuat terobosan itu terjadi. Banyak sekali orang yang berpikir bahwa satu doa sudah cukup untuk mengalami suatu terobosan dan kemudian mereka heran mengapa Tuhan belum juga mendatangkan terobosan tersebut. Di sini, Yesus secara spesifik mengajar kita mengenai ketekunan dalam meminta -- dikatakan dalam ayat pertama bahwa Tuhan mengajarkan hal ini untuk menunjukkan pada mereka bahwa mereka tidak boleh menyerah! Winston Churchill mengatakan hal yang sama. Tidak pernah menyerah berarti terus-menerus melakukan hal-hal yang kita percayai pasti bisa berhasil sampai benar-benar berhasil. Mengejar keberhasilan dengan agresif. Janda tersebut terus datang ke ruang pengadilan menuntut keadilan! Dia membuktikan betapa dia sangat menginginkannya dan betapa keras dia mengejarnya. Segala sesuatu yang berharga untuk kita miliki, patut kita tunggu, dan segala sesuatu yang berharga untuk kita tunggu, patut untuk kita kejar. Janda tersebut lebih terdorong oleh hasil yang mungkin ia dapat daripada dihentikan oleh masalah yang dihadapinya.
Seberapa besar Anda menginginkan sesuatu akan terlihat dari seberapa keras Anda berusaha mendapatkannya. Alkitab mengatakan bahwa Anda akan mendapat apa yang Anda minta ketika Anda terus-menerus meminta, terus-menerus mencari, dan terus-menerus mengetuk. Terus-menerus adalah tindakan yang berkelanjutan, bukan aktivitas yang sekali tuntas! Jika Anda tidak siap untuk bertekun, Anda tidak bisa menang. Seseorang mengatakan, "Kegagalan adalah jalan mereka yang kurang tekun." Jadi, jangan merasa puas untuk sesuatu yang bukan Anda yakini. Jangan hanya karena sesuatu tidak bisa terwujud dalam dua belas bulan, lantas Anda harus mengganti visi Anda.
Konsisten
Konsisten berarti "tidak bertentangan, konstan terhadap prinsip-prinsip dan visi yang sama". Rahasia keberhasilan adalah konsisten terhadap tujuan. Permohonan si janda tidak berubah. Kebanyakan orang Kristen gagal untuk dapat memertahankan kekonsistenan. Berjuanglah apa pun yang terjadi, berjuanglah apa pun yang terjadi, dan berjuanglah apa pun yang terjadi! Konsisten terhadap apa yang kita lakukan. Dalam ayat 5, kita dapat melihat bahwa si janda mendapatkan apa yang diinginkannya karena dia konsisten memintanya. Hakim itu berkata, "Janda ini menyusahkan aku ...." Kata menyusahkan itu sama artinya dengan luka dan memar yang disebabkan oleh petinju. Hakim itu dengan efektif berkata, " ... baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
Lihatlah, ia mendapatkan apa yang ia inginkan karena ia menginginkan apa yang kini sudah didapatkannya. Untuk dapat mengalami terobosan, Anda harus berjuang, apa pun yang terjadi! Ketekunan memerlukan iman yang konsisten. Ketidakkonsistenan berarti Anda ragu-ragu dan dapat terpengaruh untuk berubah pikiran. Efesus 4:14 berkata, "... sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan." Ketika Anda konsisten, Anda membuktikan kemauan keyakinan Anda. Anda membuktikan betapa besar Anda yakin akan terjadinya suatu terobosan. Rasul Paulus memiliki keyakinan semacam itu -- katanya dalam 2 Tim. 1:12 "... karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa ...."
Semua ini adalah tentang tetap setia. Jika Anda tidak berkeyakinan, Anda akan jatuh dan tidak mendapatkan apa-apa! Setialah kepada impian Anda, setialah terhadap apa yang belum terwujud. Kesetiaan melumpuhkan kompromi dan kecurangan. Setia membuat Anda tetap terfokus pada apa yang Anda percayai daripada apa yang sedang Anda lalui. Ada orang yang mengatakan, "Kebanyakan dari kegagalan yang terjadi dalam kehidupan adalah manusia tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan ketika mereka menyerah." Saya ingin mendorong Anda -- bertahanlah satu hari lagi, satu minggu lagi, satu bulan lagi, satu tahun lagi! Anda akan melihat terjadinya terobosan!
Perlawanan
Melawan berarti "penolakan untuk tunduk". Di ayat 4, dituliskan bahwa "hakim itu menolak", tetapi janda itu tidak menyerah dan putus asa. Anda harus melawan godaan untuk menyerah. Jangan menyerah! -- mengapa? Karena orang yang menyerah tidak pernah menang dan seorang pemenang tidak pernah menyerah! Janda itu melawan munculnya pikiran yang negatif -- dia bisa saja berpikir bahwa percuma saja berusaha. Dia melawan sikap ragu-ragu -- dia memiliki pilihan untuk menyerah dan memercayai kebohongan musuhnya. Dia melawan penolakan yang dilakukan secara halus -- dia bisa saja menyerah karena dia tidak diperhatikan oleh hakim. Dia tidak mengizinkan perbuatan orang lain menghentikannya dan ia juga tidak mengizinkan perkataan orang lain menghalanginya. Harus ada sebuah perlawanan untuk membangun sebuah ketekunan. Anda tidak bisa tekun jika Anda tidak pernah melawan. Yakobus 4:7 berkata, "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari pada mu!" Anda harus tahu -- iblis ada untuk membuat Anda menyerah. Menyerah tidak pernah menjadi suatu hal yang baik ketika Anda hendak memutuskan untuk berhenti! Lawanlah! Sewaktu Anda tergoda untuk menyerah, putuskan untuk bangkit! Coba lagi! Anda tidak tahu kapan kesempatan untuk berhasil akan terjadi. Maka dari itu, lawanlah godaan untuk menyerah karena Anda sudah berjalan terlalu jauh untuk kembali, untuk menyerah, atau pun untuk berhenti! Teruslah berusaha!
Source: http://lead.sabda.org
No comments:
Post a Comment