Wednesday, March 9, 2011

Giant Killer


Bagian undian yang ditentukan bagi suku Manasye, sebab dialah anak sulung Yusuf, ialah demikian: Kepada Makhir, anak sulung Manasye, bapa Gilead, telah diberikan Gilead dan Basan, karena ia seorang tentara.” ( Yosua 17 : 1 )

Menurut saya ini ayat aneh, memang ada pembagian tanah pada waktu itu dan Alkitab berkata, kepada Makhir, anak sulung Manasye, diberikan bagian Gilead dan Basan, dan alasannya adalah karena ia seorang tentara, a man of war. Lalu apanya yang aneh? Gilead dan Basan ini merupakan symbol dari “prosperity” atau kelimpahan tanah Perjanjian atau Kanaan. Gilead dikenal sebagai tempat dibuatnya balsam, sebuah bagian dari pada obat-obatan zaman itu yang sangat terkenal, bahkan nabi Yeremia pun pernah menyinggungnya (Yeremia 8:22). Nama “Basan” arti sebenarnya adalah “Subur” atau orang menyebut sebagai “stoneless plain” atau dataran yang tidak berbatu, artinya tanahnya memang gembur dan subur mudah ditanami. Dan sebagaimana namanya maka Basan dikenal sebagai lumbung gandum bagi tanah Kanaan. Jadi 2 daerah ini merupakan symbol kelimpahan dari tanah Perjanjian, bagian terbaik dari tanah Perjanjian. Tetapi alasannya kenapa diberikan kepada Makhir, Alkitab berkata karena dia adalah seorang tentara. Ini jelas aneh sekali, kalau anda bicara soal kelimpahan, biasanya identik dengan pekerjaan orang apakah dia pengusaha atau pekerja. Apa kaitannya seorang tentara diberi bagian terbaik yang paling subur dari tanah Kanaan? Ternyata raja Basan, yang bernama Og, hidup dari sisa-sisa orang Refaim, keturunan raksasa dan merupakan perkawinan campur manusia dengan setan sebetulnya (Ulangan 3:4-5, 11). Jadi Gilead dan Basan itu adalah daerah yang dikuasai oleh raksasa, karena itu TUHAN berkata: “Walaupun paling subur, orang biasa tidak bisa masuk ke sana karena tempat itu dihuni raksasa. Jadi tidak ada pilihan lain kecuali tempat itu harus diberikan kepada tentara yang bisa membunuh raksasa”.

Setiap kali TUHAN buat keputusan, dibelakangnya pasti ada alasan yang sempurna kenapa DIA mengambil keputusan seperti itu, percayalah saudara, ada pertimbangan Illahi yang sangat sempurna sampai DIA berkata: “Ini keputusan-KU!” dan semuanya itu baik adanya.

AMIN.

By His Grace


Pdt. Petrus Agung Purnomo

No comments:

Post a Comment